Senin, 03 Maret 2014

Pengertian Flowchart & Pseudocode

Flowchart
       Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. 
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti             oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan                  Menghitung Pajak Penjualan.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.                        Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

                                                                     Gambar Flowchart


Simbol-simbol Flowchart

Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :
§ Flowchart Sistem (System Flowchart)
§ Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
§ Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
§ Flowchart Program (Program Flowchart)
§ Flowchart Proses (Process Flowchart)


Pseudocode
Kode-palsu atau dalam bahasa inggris lebih dikenal sebagai pseudo-code merupakan deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritma pemograman komputer yang menggunakan konversi struktural atas suatu bahasa pemograman , dan ditujukan untuk dibaca oleh manusia dan bukan oleh mesin. Kode palsu buasnya tidak menggunakan elemen detail yang tidak diperlukan untuk kebutuhan pemahaman manusia atas suatu algoritma, seperti deklarasi veriabel, kode ataupun subrutin untuk sistem yang bersifat spesifik. Bahasa pemograman yang digunakan lebih diperbanyak dengan deskripsi dalam bahasa natural atas sesuatu hal yang bersifat detail, atau dengan menggunakan notasi matematis. Tujuan dari penggunaan kode-palsu adalah untuk mempermudah manusia dalam pemahaman dibandingkan menggukan bahasa pemograman yang umum digunakan, terlebih aspeknya yang ringkas serta tidak bertanggung pada suatu sistem tertentu merupakan prinsip untama dalam suatu algoritma. Kode-palsu umumnya digunakan dalam buku-buku ataupun publikasi karya ilmiah yang mendokumentasikan suatu algoritma, dan juga dalam perencanaan pengembangan program koputer, untuk membuat sketsa atas struktur sebuah program sebelum program yang sesungguhnya ditulus. Tidak ada satu pun standar yang berlaku atas kode-palsu, sebuah program yang masih berupa kode-palsu tidak dapat dijalankan. Kode-palsu menyerupai pula kerangka program (skeleton programs), termasuk dummy code, yang bisa dikomplikasi tanpa kesalahan. Diagram alur dapat pula dimasukkan sebagai alternatif berbasis grafis sebuah kode-palsu.


CONTOH :

<variable> = <expression>

if <condotion>
    do stuff
else 
    do other stuff

while <cindition>
    do stuff

for <variable> from <first velue> to <last velue> by <step>
    do stuff with variable
function <function name>(<arguments>)
    do stuff with arguments
    return something



<function name>(<arguments>)    // Function call

Tidak ada komentar:

Posting Komentar